Thursday, June 28, 2018

Game Center Chp. 12


YOOOO OHAYOUUUU!!! Minna-san pasti rindu berat ya sama Tory??? *ngarep* uuuuuhhhh Tory juga kangen sama Minna-san tachi~~~ yha kali ini Tory aan melanjutkan post Game Center yang sempat mandek karena data-data hilang dan perlu ketik ulang setengah mampus. Hahaha~

Baiklah karena Tory nggak mau membuat Minna-san menunggu langsung aja yaa kuyy scroll kebawah..



 Game Center

"The missing piece"

Soria: “O-oh.. silahkan duduk.”

Rio: “N-ne.”

Steve: “Kenapa kau memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang? Dia ini orang Korea.”

Soria: “Aku refleks. Aku kira yang datang adalah kolega Jepang.”

Rio: “Saya memiliki darah Jepang dan sangat fasih berbahasa Jepang.”

Steve: “Hee begitu.”

Soria: “Jadi, anda akan praktek berapa lama di sini?”

Rio: “Kurang lebih tiga bulan. Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan fasilitas. Saya akan berusaha sebaik mungkin.”

Soria: “Bagus, itu yang kami harapkan. Anda harus bersikap ramah dan bekerja profesional di sini. Apakah anda sanggup?”

Rio: “Saya bisa menyanggupinya.”

Steve: “Nah, Tuan Jung, anda bisa memulai praktik anda di sini mulai besok.”

Rio: “Jangan terlalu formal, panggil saja Rio.”

Steve: “Ah, mianhae kau sampai mengatakannya dua kali.”

Rio: “Ahaha.. tidak apa-apa. Kalau begitu saya permisi ingin melihat-lihat sekolah ini dahulu.”

Rio keluar dari ruangan Soria dengan perasaan yang campur aduk. Ia sadar dengan keterkejutan Soria namun ia memilih untuk berpura-pura tak saling mengenal. Rio juga melihat jika Steve tidak tahu apa-apa suoal masa lalu Soria dan dirinya.

Steve: “Kau mengenalnya?”

Soria: “Dulu. Itu sudah lama sekali.”

Steve: “Cinta masa lalu?”

Soria: “A-Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?”

Steve: “Reaksimu saat bertemu dengannya menunjukkan kalau pernah ada kejadian luar biasa diantara kalian sebelumnya.”

Soria: “Kau kebanyakan begadang, Steve. Aku mau lanjut tidur lagi jika tak ada hal lain yang ingin kau bicarakan denganku..”

Steve: “Aku juga mau tidur dulu di UKS, permisi.”

Sementara Rio berdiri di koridor sekolah yang masih sepi sembari menatap keluar jendela. Rio tak sabar menceritakan kejadian hari ini pada Christine. Ia akhirnya menemukan orang yang selama ini ia cari. Ada perasaan bersalah dalam diri Rio. Sekolah ini adalah hal yyang susah payah Soria dan teman-temannya wujudkan pada saat itu Rio tak ada untuk mendukungnya, tak ada untuk membantu ataupun mendampinginya. Benar apa yang dikatakan Christine, Soria sudah selangkah lebih maju dibanding dulu.

Rio: “Itu artinya aku harus berusaha lebih keras untuk mendapatkanmu.”

“Rio?”

Rio menoleh ke sumber suara. Teman terdekatnya Soria, Riyuka ternyata masih mengingatnya.

Rio: “Oh, Riyuka?”

Riyuka: “Rio Oppa, sedang apa di sini?”

Rio: “Aku akan menjadi dokter di UKS sekolah ini untuk praktik kuliah.”

Riyuka: “Baru mau lulus sarjana?”

Rio: “Err, ne.. sepertinya aku sudah didahuluioleh anak muda seperti kalian-kalian ini.”

Riyuka: “Oppa berbicara seolah-olah lebih tua tiga puluh tahun dari kami. Oh ya, sudah bertemu Soria?”

Rio: “Sudah. Dia sudah berkembang ya? padahal rasanya dia masih suka bermanja-manja.”

Riyuka: “Bagaimana rasanya?”

Rio: “Eh?”

Riyuka: “Bagaimana rasanya bertemu dengan yang pernah hilang?”

Rio: “Entahlah.. aku merasa kaget, senang, sedih, dn segalanya bercampur aduk. Sebenarnya aku ingin menjelaskan langsung padanya tadi, tapi kurasa itu bukan saat yang tepat.”

Riyuka: “Semoga berhasil.”

Rio hanya tersenyum di tempatnya berdiri setelah Riyuka menepuk pundaknya. Rio meneruskan berkeliling sekolah sampai puas. Setelah selesai ia pamit pulang pada Steve dan menelfon Christine untuk segera datang ke apartemennya. Perasaannya begitu meluap-luap usahanya akhirnya membuahkan hasil.

Christine: “Annyeonghaseyo... mwoya?”

Rio: “Christine..”

Christine: “Ne?”

Rio: “AKU MENEMUKANNYA! AKU MENEMUKAN BABY BLUE KU CHRISTINE!!! AKU BERTEMU SORIA!”

Christine; “JEONGMAL? Eodiseo? Akhirnya..”

Rio: “Di sekolah tempat praktekku, Christine! Kau tahu? Dia adalah pemilik sekolah itu! Luar biasa bukan?”

Christine: Aigo.. kau harus memnafaatkan kesempatan ini untuk meluruskan masalah di masa lalu. Ini kesempatanmu! Aku akan berusaha membantu.”

Rio: “Yosh! Aturkan jadwalku dengan baik!”

Christine: “Yes Sir.”

Keesokan harinya sekolah sudah mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Soria memberikan pidato singkat ucapan selamat datang kepada seluruh murid-murid angkatan pertama di sekolah itu. Rio juga sudah hadir lebih pagi di sekolah tersebut.

Steve: “Semoga ini akan jadi awal yang baik.”

Soria: “Haii, dan seterusnya akan menjadi lebih baik lagi.”

Steve: “Kau tak mau mengecek keadaan kelas dan UKS?”

Soria: “Untuk apa? Bukankah semua fasilitas di kelas dan UKS sudah sesuai standar?”

Steve: “Sebagai atasan yang baik kau harus memperhatikan kenyamanan karyawan atau bawahanmu. Jika mereka merasa nyaman dengan tempat mereka bekerja sekarang, bukan hal yang tidak mungkin jika kinerja mereka akan meningkat kan? Jangan bilang kau tak berpikir samai ke sana. Apa yang menurutmu sudah baik belum tentu sama menurut orang lain.”

Soria: “Yah, aku juga memikirkan hal itu. Tapi apa perlu sampai sejauh itu?”

Steve: “Kau takut ya?”

Soria: “T-Takut pada apa?”

Steve: “Kau takut termakan masa lalu kan? Bahkan hanya sekedar menatap wajahnya saja kau tak berani saat bertemu kemarin.”

Soria: “Ne, ne aku akan ke UKS.”

Steve: “Perlu ku temani?”

Soria: “Tak perlu, aku bisa sendiri!”

Soria berjalan santai menuju ruang UKS. Sesekali ia bertegur sapa dengan staff dan guru-guru, serta beberapa murid yang keluar kelas  untuk suatu keperluan. Akhirnya ia tiba di depan pintu UKS. Jantungnya berdetak lima kali lebih cepat.

Soria P.O.V: “Tenanglah.. tenanglah... semua akan baik-baik saja. bukankah sudah lama berakhir? Jangan takut. Jangan panik. Buka pintunya dan bicara dengan tenang.”

         Soria memberanikan diri membuka pintu UKS. Langkah pertama masih membuatnya gugup dan merasa gelisah. Apa yang harus ia katakan? Bagaimana mengakhiri pembicaraan? Bagaimana jika ia berkata telah menikah dengan Rose? Tanggapan seperti apa yang harus ia berikan? 


TO BE CONTINUED~

Don't forget to click FOLLOw and COMMENTS if there is anything you want to request or ask.. feel free Jaa naa~

No comments:

Post a Comment